Review Xiaomi Redmi Note 9: Jawara Smartphone Rp2 Jutaan

Review Xiaomi Redmi Note 9: Jawara Smartphone Rp2 Jutaan - Hallo sahabat Smartphone Terbaru, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Review Xiaomi Redmi Note 9: Jawara Smartphone Rp2 Jutaan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Redmi Indonesia, Artikel Redmi Note 9, Artikel Xiaomi Indonesia, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Review Xiaomi Redmi Note 9: Jawara Smartphone Rp2 Jutaan
link : Review Xiaomi Redmi Note 9: Jawara Smartphone Rp2 Jutaan

Baca juga


Review Xiaomi Redmi Note 9: Jawara Smartphone Rp2 Jutaan

Ontips Tech - Saat pertama melihat smartphone ini gimana rasanya pakai smartphone jawara? itulah yang saya rasakan. dengan tagar yang disampaikan oleh Xiaomi Indonesia, ketika merilis dua Redmi Note 9 series beberapa waktu lalu. Dengan tagar  “#ParaJawara” karena kedua smartphone ini diklaim mampu menghasilkan benchmark anyar bagi smartphone kelas menengah.

Dengan harga yang lebih terjangkau, Xiaomi Redmi Note 9 kini memiliki daya tarik lebih, di segmen harganya. Dengan kemampuannya Saya merasa cukup puas ketika saat mencoba Redmi Note 8, sang pendahulunya dirilis pada akhir 2019 yang lalu. Menurut saya, penerusnya kali ini tidak hadir dengan perubahan yang sangat signifikan, tapi cukup esensial. Karena yah memang seri sebelumnya sudah bagus, jadi dilengkapi dengan beberapa peningkatan kecil di sana sini pun sudah jadi semakin baik.

Selain beberapa peningkatan di sektor hardware, Xiaomi Redmi Note 9 juga membawa fitur kamera yang bahkan tak semua smartphone flagship punya. Lantas apakah layak menjadi sang jawara? Berikut ulasan saya mengenai smartphone Rp2 jutaan terbaru dari Xiaomi untuk pertengahan tahun 2020 ini.

Desain



Seri sebelumnya punya desain yang, walaupun kece, tapi terlihat agak generik dan mirip smartphone lainnya. Di Redmi Note 9, Xiaomi gunakan bahasa desain baru, dengan desain kamera utama dibuat simetris dan terletak di tengah. Xiaomi berikan klaim jika hal tersebut berikan kesan flagship meski berada di kategori mid-range. Dan memang benar, tak sedikit orang yang mengira smartphone yang sedang saya gunakan ini adalah flagship, terutama dari bagian belakangnya.

Kamera utamanya sedikit menonjol, tapi berkat frame persegi dan peletakan di tengah, smartphone ini cukup stabil ketika disentuh sambil diletakkan di meja. Tak perlu khawatir bakal tergores dengan mudah, karena baik kaca bagian depan dan kamera belakang sudah terlindungi oleh Corning Gorilla Glass 5. Sensor sidik jari berada tepat di bawahnya. Awalnya saya mengira peletakan ini bakal bikin kameranya gampang kotor, tapi selama pemakaian, telunjuk saya tidak pernah salah posisi. Menandakan peletakan yang memang sudah pas.

Kamera Redmi Note 9

Unit yang saya ulas kali ini punya warna Midnight Grey, yang kalau dilihat-lihat seperti warna biru yang sedikit keunguan, atau kalau saya bilang biru nanggung karena tidak segelap navy blue juga. Intensitasnya bisa berubah-ubah sesuai kondisi pencahayaan sekitar, sedangkan permukaannya agak sedikit doff, tidak semengkilap Redmi Note 8. Dan sepertinya belum ada lapisan anti-fingerprint, jadi agak cukup kotor. Buat kamu yang ingin warna lebih ngejreng, bisa pilih varian Forest Green atau Polar White.

Untuk perlindungan tambahan, bodi Redmi Note 9 sudah diberi lapisan P2i nano coating, membuatnya tetap aman walaupun terkena cipratan air atau rintikan air hujan. Tapi bukan berarti kalau kena hujan bakal tercover garansi ya, jadi sebaiknya dihindari saja kondisi tersebut selagi bisa.

Layar

Layar Redmi Note 9

Meninggalkan desain waterdrop notch, Redmi Note 9 mengusung DotDisplay dengan layar IPS berukuran 6,53 inci. Dimensinya meningkat signifikan dari 6,3 inci pada seri sebelumnya, tentunya membuat smartphone ini terasa sedikit lebih besar. Tak seperti varian Pro yang terletak di tengah, kamera punch-hole milik Redmi Note 9 diletakkan di atas kiri layar.

Dengan resolusi full HD+ dan rasio 19.5:9, meraih seluruh bagian layar dengan satu tangan akan terasa sedikit susah. Untungnya Xiaomi berikan mode satu tangan (one-handed mode) melalui MIUI yang dibawa. Tingkat kecerahan maksimumnya 450 nits, sudah cukup untuk penggunaan di luar ruangan. Reproduksi warnanya bagus, dan pengguna dapat memilih untuk lebih netral atau lebih berwarna lewat menu pengaturan.

DotDrop Display Redmi Note 9

Sedikit catatan, ketika menampilkan warna putih atau abu-abu, cahaya yang berada di bagian bawah layar serta di sekeliling kamera depannya akan terlihat sedikit berbeda. Hal ini masih wajar untuk layar IPS, dan kamu dapat memanfaatkan dark mode supaya tersamarkan.

Kamera

Secara hardware, kamera Redmi Note 9 punya konfigurasi kamera utama yang masih sama. Sensor utamanya punya resolusi tinggi 48MP f/1,79, dengan kamera ultra wide-angle 8MP f/2.2 dan dua kamera 2MP f/2.4 masing-masing untuk makro serta depth-sensor. Kamera makro punya rentang fokus antara 2cm sampai 10cm, cocok untuk kamu yang hobi foto objek dari jarak dekat.

Pada tampilan utama aplikasi kameranya, Xiaomi berikan opsi auto HDR serta AI yang secara otomatis mendeteksi objek atau suasana foto, dan berikan sentuhan warna serta pencahayaan agar foto terlihat lebih menarik. Kamu bisa gunakan mode 48MP, atau mode standar yang mengambil foto dengan resolusi default 12MP. Tersedia mode malam, panorama, macro, pro sampai mode untuk scan dokumen secara otomatis. Jadi nggak perlu pakai aplikasi tambahan deh.

Seperti biasa, Xiaomi juga hadirkan mode profesional dengan parameter yang cukup lengkap. Kamu bisa memilih ingin menggunakan lensa wide, ultra-wide maupun macro, dengan pengaturan kecepatan rana (shutter speed) sampai 30 detik dan ISO hingga 3200. Nah, pas saya lihat-lihat lagi, di mode pro ini terdapat tombol video di sebelah shutter. Awalnya saya kira ini pintasan untuk rekam video saja, tetapi ketika ditekan, ternyata masuk ke menu pro video.

Pro video Redmi Note 9

Yup, seluruh parameter yang ada di mode manual untuk ambil foto tersedia juga pada mode pro video ini. Bahkan Xiaomi berikan fitur profesional lainnya seperti focus peaking, berikan informasi yang sangat jelas untuk menunjukkan titik fokus kamera, sampai histogram sekalipun. Untuk efek sinematik, kamu dapat merekan dengan aspek rasio 2.39:1. Untuk smartphone Rp2 jutaan, adanya fitur profesional untuk perekaman video di Redmi Note 9 patut diberikan apresiasi yang sangat tinggi.
Xiaomi Redmi Note 9 dapat merekam video hingga resolusi 1080p 30fps baik kamera depan maupun belakang. Untuk fitur hiburan lainnya, terdapat mode kaleidoskop dengan enam opsi, dan slow motion selfie 120fps. Kamera depannya beresolusi 13MP dengan bukaan f/2.4, punya kualitas yang cukup baik dengan efek potret yang baik, meski hanya melalui olah digital.
Keempat kamera belakangnya sendiri punya kualitas yang tak jauh berbeda dari Redmi Note 8, bisa dibilang salah satu yang terbaik di kelasnya. Yang sedikit saya sayangkan, mode malamnya sering kali berikan hasil yang kurang konsisten. Dalam satu kondisi bisa tingkatkan detil hingga kecerahan foto, tapi kondisi lain malah terkadang lebih gelap dari mode biasa. Untuk hasil foto lengkapnya, dapat kamu lihat pada album berikut ini ya.



Hasil foto kamera utama.
Kamera ultra wide-angle.


Kamera makro 2MP.
Tanpa mode malam.
Menggunakan mode malam.
Mode potret kamera belakang.
Kamera depan, cahaya cukup.

Fitur

Redmi Note 9 menjalankan MIUI 11 dengan basis Android 10. Ketika tulisan ini dibuat, Xiaomi baru saja menggulirkan pembaruan keamanan versi bulan Juni 2020, menyusul MIUI 12 di waktu mendatang. MIUI 11 berikan tampilan yang cukup clean dengan kustomisasi bejibun, tersimpan di pengaturannya. Yang saya suka, kini pengguna dapat memilih opsi untuk gunakan app drawer. Tidak suka dengan menu app vault yang berada di halaman paling kiri beranda (home screen)? Xiaomi berikan opsi untuk menggantinya ke Google Discover, membuatnya serupa dengan stock Android. Jadi lebih cepat untuk akses berita relevan sesuai selera.

Sedikit catatan, ketika saya menggunakan Google Discover, transisi antar halaman menjadi sedikit patah-patah di beberapa waktu. Juga transisi ketika kembali ke home screen, 1-2 kali dock atau daftar aplikasi di bawah belum nampak hingga layar kembali disentuh. Full screen gesture-nya juga belum dilengkapi kemampuan untuk berpindah aplikasi dengan menggeser dari bawah dan langsung ke kiri atau kanan. Semoga kedepannya bisa dihadirkan melalui software update.

Punya perangkat seperti Chromecast atau smart TV yang dilengkapi dengan built-in Chromecast? Redmi Note 9 punya fitur cast yang menarik, seperti “Minimize window” sehingga kamu bisa menampilkan konten lain TV sembari akses aplikasi lain di smartphone. Plus opsi mematikan layar smartphone supaya dapat menghemat baterai.

Mono speaker yang terletak di bagian bawah punya volume yang cukup keras, mendekati Mi Note 10 yang menurut saya sangat baik. Hanya saja detilnya tidak sama, terutama ketika mendengarkan dengan volume 60% ke atas.

Performa

Skor Antutu Benchmark & Geekbench 5 Redmi Note 9

Kali ini Xiaomi memutuskan untuk gunakan chipset dari MediaTek untuk Redmi Note 9. Smartphone ini jadi yang pertama di Indonesia yang menggunakan Helio G85, baru diperkenalkan pada bulan Mei lalu. Dengan arsitektur octa-core, CPU-nya miliki 2-core Cortex A75 hingga 2GHz dan 6-core Cortex A55 untuk pemrosesan ringan. Masih sama seperti seri G70 dan G80, chipset ini menggunakan proses manufaktur dengan fabrikasi 12nm.

Menjadi chipset seri gaming, GPU ARM Mali-G52 yang digunakan miliki clockspeed sampai 1GHz, dan dibekali fitur HyperEngine untuk tingkatkan pengalaman bermain gim secara keseluruhan. Tentunya bermain gim seperti PUBG: Mobile serta Mobile Legends cukup menyenangkan dengan tingkat grafis tinggi sekalipun. Ditambah sekarang versi termurahnya hadir dengan konfigurasi RAM dan penyimpanan internal 4GB/64GB, dengan opsi 6GB/128GB untuk yang inginkan pengalaman multitasking lebih baik.

Baterai

Mengingat dimensi keseluruhannya sedikit lebih besar, Xiaomi bisa menyematkan baterai dengan kapasitas yang lebih besar. Redmi Note 9 punya baterai yang cukup besar di 5.020 mAh, diklaim dapat digunakan hingga lebih dari dua hari. Untuk pemakaian ala saya, smartphone ini dapat menyala hingga sekitar 40 jam alias dua hari (menjelang malam hari kedua), dengan screen-on time sekitar 7,5 jam.

Itu sudah termasuk penggunaan mobile hotspot selama lebih dari 1 jam, dan selalu tersambung ke smartwatch lewat Bluetooth. Ketika baterai habis, tak perlu menunggu terlalu lama untuk mengisi dayanya. Redmi Note 9 sudah mendukung fast charging 18 watt lewat port USB-C. Kalau seri pendahulu hanya dilengkapi charger 10 watt, kali ini Xiaomi malah berikan adapter dengan daya 22,5 watt. Isi daya satu jam sudah mencapai 46%, dua jam 85%, hingga penuh yang memakan waktu sekitar tiga jam.

Kesimpulan

Redmi Note 9

Dengan harga Rp2,3 jutaan untuk varian termurahnya, Xiaomi Redmi Note 9 layak untuk disebut sebagai jawara di kelasnya. Desainnya sudah lebih modern, dibuat simetris dan berbeda dari yang lain. Layar depannya juga sudah gunakan DotDrop Display. Performanya cukup kencang, kualitas kameranya bagus dengan fitur yang sangat banyak, termasuk mode profesional baik untuk foto maupun video.

Sedikit kekurangan terdapat pada software yang masih belum sepenuhnya sempurna—biasa terjadi ketika smartphone masih baru, dan seharusnya dapat dibenahi di masa mendatang. Kalau sobat sedang mencari smartphone di rentang Rp2-3 jutaan, Redmi Note 9 mampu berikan value yang terbaik saat ini.


Demikianlah Artikel Review Xiaomi Redmi Note 9: Jawara Smartphone Rp2 Jutaan

Sekianlah artikel Review Xiaomi Redmi Note 9: Jawara Smartphone Rp2 Jutaan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Review Xiaomi Redmi Note 9: Jawara Smartphone Rp2 Jutaan dengan alamat link https://contohwebsiteagc88.blogspot.com/2020/07/review-xiaomi-redmi-note-9-jawara.html

0 Response to "Review Xiaomi Redmi Note 9: Jawara Smartphone Rp2 Jutaan"

Posting Komentar