Kisah Momen Paling Menyakitkan Dari Anak Korban Kekerasan Rumah Tangga - Hallo sahabat
Smartphone Terbaru, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kisah Momen Paling Menyakitkan Dari Anak Korban Kekerasan Rumah Tangga, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel True Story, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Kisah Momen Paling Menyakitkan Dari Anak Korban Kekerasan Rumah Tanggalink :
Kisah Momen Paling Menyakitkan Dari Anak Korban Kekerasan Rumah Tangga
Baca juga
Kisah Momen Paling Menyakitkan Dari Anak Korban Kekerasan Rumah Tangga
Dijawab di Quora oleh - saya ketika kecil hampir diperkosa karna ayah saya sering membawa orang orang nakal, dan tentunya ayah saya suka mabuk-mabukkan + bermain judi.
- Ketika saya berumur 4 tahun, ayah saya melempar saya dengan piring karena melihat dia makan mie.
- Ketika SD, saya harus bekerja menjual donat tetangga dengan upah 200 perak setiap subuh saya mengayuh seeda menjual donat.
- Diwaktu SD, ayah saya mengusir saya dari rumah, tapi ibu saya membawa saya pulang kembali
- Diwaktu SD saya sering juara tapi saya di bully oleh teman karena miskin dan tidak bisa membeli buku, saya mendpatkan beasiswa tapi beasiswa saya diambil oleh guru saya, dan saya waktu itu hanya bisa menandatangi kertas yang waktu itu saya tidak tau apa-apa.
- Diwaktu sd semua orang LES dan saya masih bekerja mencari paku bekas untuk dijual, dan syukur saya tetap bisa mempertahankan juara saya
- Diwaktu smp, saya pergi mendaftar sekolah yang lumayan jauh sehingga saya menumpang sama tetangga saya yang sewaktu itu memiliki motor tapi ibu nya marah dengan saya dan mengatakan “eh kamu nggak punya bapak yah, enak aja numpang-numpang” :) akhirnya saya naik buskota untuk mendaftar, dan uang masuk smp itu uang tabungan dari ibu saya.
- Smp saya dapat beasiswa dan alhamdulillah tersalurkan oleh saya, tapi uang saya diambil oleh ayah saya untuk membeli togel dan membeli rokok dia :) saya tidak berjanjan bahkan saya dan ibu saya harus menjual kacang tujin untuk biaya naik buskota saya dan saya sering jalan kaki sekitar 1,5km untuk pulang karena tidak ada uang buat naik kendaraan.
- Ketika masuk SMK, uang masuk smk rp,3,8jt dari ibu saya juga, tapi uang itu diambil oleh ayah saya untuk mendaftarkan sepupu cewek dari keluarga ayah yang waktu itu seumuran, sehingga saya tidak bisa masuk uang smk, terapi dibantu tetangga sebesar rp500ribu hanya sebagai uang panjar.
- Saya sering dipanggil bahkan tidak bisa ujian karena tidak membayar uang masuk dan uang spp bahkan uang buku :) tapi wali kelas saya membayar uang spp saya dengan catatan saya harus menjaga kebun ibu itu , untuk uang buku dibayarin oleh guru biologi saya karena dia mengatakan saya juara umum saya pantas mendapatkannya.
- Ketika saya juara Olimpiade sains tingkat provinsi uang saya kasih ke abang saya karena waktu itu dia terobosan dan harus membayar uang terobosan akhirnya saya kasih uangnya, karena menang saya harus tanding ke nasional tapi ayah saya melarang karena mengatakan uangnya nggak ada :) saya tidak mengatakan saya mendpaatkan uang karena nantik dia akan ambil dan abang saya tidak bisa terobosan untuk lulus sekolah.
- Ketika smk, saya sering bekerja kembali, terus dan terus tapi waktu itu saya tidak ada uang, tapi ayah saya meminta uang dan memarahi saya, hingga dia membakar baju sekolah saya dan dan memukul saya dengan sepatu mengatakan “nggak perlu kau sekolah,nggak ada guna”: :)
- Ayah saya sering memukul saya dan abang-abang saya, abang saya cacat telinganya nggak bisa mendengar karena dia ditinju telinganya hingga berdarah oleh ayah saya karena dia bilang tunggu sebentar dan ayah saya langsung menghantam kepalanya hinga berdarah-darah
- Waktu kecil ayah saya mengantungkan kaki abang saya di atas sumur, hingga nenek saya memohon untuk diturunkan tapi ayah saya tidak mau, dan karena tidak sanggu melihat itu, nenek saya pulang ke kampung halaman dna tidak pernah kembali hingga akhir hayatnya :)
- Sekarang saya kuliah,alhamdulillah saya mendpaatkan bidikmisi tapi syaa sering dimintai uang buat beli rokok dan lain-lain oleh ayah saya, saya tidak boleh berkaca di rumah, saya nggak bisa membeli apapun :) saya sebagai perempuan sering dihina dikampus dibilang jelek,udik dan kampungan.
- Saya dikampus bekerja juga sabtu minggu di konter,malam jam 6–10 malam (senin-jumat) mengajar les dan juga membuka jasa tugas, tapi uangnya hanya cukup membeli beras dan makanan, uang mengajar les hanya sukarela.
- Dikampus teman saya banyak berkata “kenapa kamu segitunya kali mencari uang?” “Saya jawab kamu tidak akan tau, saya tidak memiliki teman karen mereka bilang saya tidak gaul, saya sibuk, saya miskin kalau diajak pasti nggak ada uang :), bahkan saya juga dihina oleh teman kampus saja dengan mengatakan “anak bidikmisi aja bangga, nggak usah sok sok an kuliah, miskin aja sok sok kuliah, nggak pantas orang kayak kau disini, mending mati aja kau, dasar orang miskin!
- Saya dikampus sering dibully kadang saya mikir padahal saya tidak menganggu orang, tidak melakukan hal jahat tapi syaa sering dibully, saya kira mahasiswa itu orangny baik baik tapi tidak :) mereka tidak seperti manusia yang beradab
Demikianlah Artikel Kisah Momen Paling Menyakitkan Dari Anak Korban Kekerasan Rumah Tangga
Sekianlah artikel Kisah Momen Paling Menyakitkan Dari Anak Korban Kekerasan Rumah Tangga kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kisah Momen Paling Menyakitkan Dari Anak Korban Kekerasan Rumah Tangga dengan alamat link https://contohwebsiteagc88.blogspot.com/2020/03/kisah-momen-paling-menyakitkan-dari.html
0 Response to "Kisah Momen Paling Menyakitkan Dari Anak Korban Kekerasan Rumah Tangga"
Posting Komentar